BELITUNG TIMUR - Masih ingat PORKAS ?, ya Undian berhadiah pada era orde baru yang menjanjikan hadiah besar dengan modal kecil yang kemudian namanya diganti dengan SDSB, kalau sekarang namanya TOGEL. Pada masa itu PORKAS begitu viral, lalu bahasa sekarang praktek perjudian yg dihalalkan oleh negara, karena konon dikelola oleh anak dari penguasa pada saat itu. Demikian dikatakan AGUS SURYANTO akrab disapa Maman dikampungnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan ketika perjudian dalam kemasan undian itu lagi heboh-hebohnya tiba-tiba Gus Dur pada saat itu membuat pernyataan bahwa SDSB atau PORKAS hukumnya halal, sontak ummat kebakaran kepala sampai kejenggot2nya.
" Ormas2 islam pun yang selama ini cenderung abai dan membiarkan juga bereaksi sangat keras, termasuk di internal NU sendiri beberapa kiyai juga bereaksi meski tidak sekeras reaksi dari ormas lainya" ujarnya.
Dan akhirnya kata Agus lagi singkat cerita undian berhadiah itu ditutup karena desakan ummat pada kasus ini sesungguhnya Gus Dur ingin menyindir para ulama' dan rohaniawan yg seakan membiarkan Porkas, Gus Dur khawatir jika ulama' dan rohaniawan diam maka ummat akan menganggap bahwa PORKAS/SDSB/Togel itu halal" ujarnya
Lebih lanjut dikatakannya setali tiga uang dengan Gus Dur, Menteri agama juga mengeluarkan statement yang kontroversial dengan memisalkan (bukan menyamakan) kebisingan gonggongan anjing, sontak juga mendapat reaksi secepat kilat terutama dari orang-orang yang memang selalu menunggu momentum untuk membuat serangan atau tidak suka dengan beliau, bahkan reaksi yang tak kalah nyaring juga datang dari mereka yang biasanya ketika mendengar adzan tidak tergerak hatinya untuk segera menunaikan sholat.
" Oran-orang yang biasanya adzan hanya dianggap sebagai rutinitas bukan sebagai bentuk seruan untuk segera memenuhi panggilan ibadah, yang parah lagi orang yang gak pernah adzan, gak pernah ke masjid tapi paling garang berkomentar. Statement Gus Yaqut ini seperti menyindir kalau ada adzan mbok ya cepat sholat, bergegaslah memenuhi panggilan Tuhan, walhasil adzan menjadi tranding topik. Adzan menjadi pembahasan yg sangat seksi disemua kalangan di negeri ini jadi Syi'ar juga jadinya.
"Dari dua cerita diatas saya melihat Gaya komunikasi dua tokoh idola saya ini hampir sama, sama ingin mendobrak kejumudan berfikir dan kekakuan ruang dialog, gaya komunikasi kedua tokoh kontroversial Gus Dur dan Gus Yaqut didasari tujuan korektif, bukan semata-mata membuat kontroversi. Kalau saya boleh menyitir ucapan Gus Yaqut Cholil Qoumas bahwa Setiap ada kontroversi didalamnya pasti ada peluang, maka izinkan sy nunggu peluang itu datang dengan tersenyum, Saya mengajak kepada seluruh Masyarakat Indonesia khususnya Masyarakat Belitung Timur untuk tidak selalu terprovokasi terhadap media atau berita yang belum tentu kebenarannya, gunakan media dengan bijak dan baik jgn sampai terjebak berita HOAKS dan sebagainya, kalau ada sesuatu yg belum tentu kebenarannya harus Tabayun dulu kata" Agus. (HMF)